Selamat Tahun Baru 2017, semoga di tahun ini terwujud keinginan dan harapan kita semua. Aamiin.

Jumat, 29 Juni 2012

PELANTIKAN KEPALA SMAN 1 TG SELOR

Hari ini, Jum'at tanggal 29 Juni 2012 bertempat di Aula Olah Raga Bulutangkis Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan telah berlangsung acara pelantikan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Selor yaitu Bapak Drs. Imam Sukoyo, M.AP. menggantikan Bapak Sukirno, S.Pd., MAppLing.
Pak Imam (panggilan akrab Bapak Drs. Imam Sukoyo, M.AP. ) sudah sepantasnya berada di depan untuk memimpin SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) karena terbukti dari pengalaman-pengalaman dan banyak prestasi yang dimilikinya selama ini. Diharapkan SMA Negeri 1 Tanjung Selor akan menjadi semakin maju dan membawa citra dan nama baik Kabupaten Bulungan.
Pengakuan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan (Haerumuddin, SH., M.AP.) atas kemahiran Pak Imam dalam memimpin sekolah diungkapkan di sela-sela kata sambutannya "... kalau Pak Imam kalau saya ceritakan tugas kepala sekolah sama ngajarin bebek berenang" sedangkan kepada Bapak Sukirno yang baru dilantik sebagai Pengawas Bidang Study Bahasa Inggris tanggal 25 Juni 2012, diminta agar mempelajari sendiri apa tugas-tugas kepengawasan yang diembannya.

Jumat, 08 Juni 2012

Situs Bersejarah di Tanah Kuning

(oleh Sugeng Arianto, S.Pd.)
Mengambil kesempatan di saat waktu luang ketika saya melaksanakan tugas dinas supervisi dan pembinaan pada guru mata pelajaran IPS dan PKn di SMP Negeri 2 Tanjung Palas Timur bersama bapak Anwar Mokambu, S.AP. mengunjungi situs bersejarah yaitu makom Al Haji Sultan Syarafuddin yang meninggal pada tahun 1335 H. 
Makom tersebut bersebelahan dengan makom Al Hajjah Pangian Ratu yang meninggal pada tahun 1339 H. Tidak jauh dari kedua makom terdapat pula makom H. Dt. Jirim yang meninggal pada tahun 1936 Masehi. Kisah mengenai ketiga tokoh tersebut telah ditulis oleh Sugeng Arianto pada blog http://sugeng-arianto.blogspot.com/2007/10/wisata-sejarah-tanah-kuning.html 
Tampaknya situs bersejarah berupa makom yang dikeramatkan oleh penduduk setempat telah dipugar seperti gambar/foto di atas. Jika kita bandingkan suasana makom sebelum tahun 2009 dan sesudah tahun 2009 pada hemat saya lebih keramat sebelum dipugar. 
Keadaan makom sesudah dipugar sepertinya tidak pernah dibersihkan. coba kita lihat juriat makom sebelum dipugar tertutup rapi dan bersih oleh sehelai kain kuning sedangkan keadaan makom setelah dipugar juriatnya sudah tidak lagi tertutup bahkan juriat Al Hajjah Pangian Ratu terdapat topi songket berwarna putih di bawahnya terdapat telor ayam dan botol aqua yang berisi air separuh semuanya terlihat kotor tertutup daun-daun kering.
Pemugaran dilakukan dalam rangka kegiatan pengembangan objek pariwisata (tertulis : "PARAWISATA") dengan nilai Rp. 49.900.000,-. ironisnya pekerjaan yang dilakukan adalah "PENGADAAN MAKAM BERSEJARAH DATU KUNING" padahal yang dimakamkan tidak ada yang bernama Datu Kuning. Sangat disayangkan bahwa inskripsi pada juriat makom sudah tampak kabur dan hampir tidak terbaca sehingga sulit dikenali makom siapa masing masing semuanya itu.

kunjungan Sugeng Arianto tgl. 6 Juni 2012.